Hiperplasia prostat jinak adalah suatu kondisi di mana prostat menjadi besar dan menekan uretra. Akibatnya, dinding kandung kemih melemah dan tidak bisa dikosongkan sepenuhnya. BPH juga bisa disebabkan oleh perubahan hormon seks pria, termasuk testosteron dan estrogen. Dokter akan menggunakan MRI untuk mendiagnosis penyakit.
Meskipun penyebab BPH tidak sepenuhnya dipahami, beberapa peneliti berpendapat bahwa pengaruh hormonal mungkin menjadi penyebab yang mendasarinya. NIH menyatakan bahwa kadar hormon pria dan faktor pertumbuhan sel berperan dalam pembesaran prostat. Genetika juga dapat berperan dalam perkembangan gangguan ini. Karena biasanya menyerang pria yang lebih tua, kondisi ini lebih sering terjadi pada pria yang lebih tua. Pada Health Remedies Shop Indonesia disebutkan bahwa laki-laki muda tidak berisiko terkena BPH kecuali testisnya diangkat sebelum pubertas.
Ada beberapa penyebab lain dari BPH. Belum diketahui apa penyebab penyakit tersebut. Meski kondisi ini biasanya tidak menimbulkan komplikasi, namun bisa menjadi risiko kesehatan yang serius jika tidak ditangani. Salah satu yang paling umum dan paling sedikit dipahami adalah hilangnya kemampuan buang air kecil. Jika uretra menyempit, urin tertahan di dalam tubuh. Selain itu, pembesaran prostat dapat mengganggu pengosongan kandung kemih secara normal.
